Selamat Datang di KOLEKSI BARANG KOENO

Koleksi barang koeno, djadoel, tempo doeloe tak lekang oleh waktoe selaloe sadja ada jang memboeroe, menemboes lorong waktoe, merekam djedjak masa laloe, bertjerita tentang masa lampaoe, nostalgia djaman doeloe.

Meskipoen langkahnja tertatih-tatih karena moengkin soedah terlaloe letih, namoen geliatnja tak pernah sepi, sehingga masih banjak poela jang mencari dan mengkoleksi, sebab boekti mendjadi saksi bahwa ia bisa lebih bernilai tinggi ketimbang barang masa kini.

Moelanja moengkin dipoedja, oentoek neraca dan simboel oereng kaja ataoe bertahta, sekarang moengkin soedah tak bergoena ataoe mendjadi sampah belaka, namoen tetap sadja ada orang jang maoe menghargainja..., maka djangan tanja djikalaoe harganja melaboeng tak terkira..., lantaran ada tjerita, nostalgia dan kenaganja dibalik itoe semoea...

Koleksi barang tempo doeloe GRIJA KOENO poenja....

Jumat, 18 Desember 2009

Sepeda Kebo Pertamakoe

Sepeda ini meroepakan awal moela saja menjadi gandroeng dengan barang-barang bernoeansa tempo doeloe. Memang sepeda ini tidak begitoe istimewa boeat petjinta sepeda khoesoesnja. Sebab selain soedah tidak ada merk jang melekat di sepeda ini djoega soedah ditjat oelang dan meroepakan sepeda gadoe-gadoe lantaran onderdilnja tjampoer-tjampoer tidak karoean.
Saja membeli sepeda ini moelanja lantaran beberapa kawan mengadjak saja oentoek ikoet sepeda santai tiap hari minggoe keliling Solo dan sekitarnja. Lantaran saja tidak memiliki sepeda maka saja poetoeskan oentoek membeli sepeda ini. Kira-kira 5 tahoen jang laloe saja beloem paham sama sekali tentang sepeda. Bahkan oentoek mengendarainja sadja saja beloem bisa lantjar sebab sepeda ini menggoenakan rem terpedo. Ada doea sepeda jang bisa saja pilih saat itoe dengan harga jang sama jaitu Rp. 200 riboe. Saja terpikat oentoek memilih jang satoe ini lantaran tjat sepeda jang oenik, jaitoe tatkala di kegelapan maka akan tampak hitam legam, namoen bila terkena tjahaja akan tampak berwarna oengoe kebiroean. Orang bilang tjat boenglon namanja, dimana tjat jang digoenakan adalah tjat mobil kwalitas bagoes. Tak heran sebenarnja karena pemiliknja adalah toekang bengkel mobil dekat roemah saja.



Boekan tanpa masalah oenteok membeli sepeda jang satoe ini. Sebab seloeroeh oerang roemah (istri dan metoea) tidak menjetoejoeinja. Selain dari harga jang menoeroet mereka telaloe tinggi djoega gaja sepeda jang terkesan ndeso. Selain itoe tempat parkir jang tidak memoengkinkan djoega oenteok menampoeng sepeda. Tapi saja ingat waktoe itoe alasan oetemanja mereka menolak lantaran saja membeli sepeda ini tidak berselang lama setelah saja djoega membeli mobil dari pemilik jang sama. Sehingga waktoe itoe mereka bilang kenapa semoea barang Pak Ginen (pemilik bengkel mobil) dibelinja. Tapi apa maoe dikata saja soedah terladjoer membelinja dan akhirnja lama-lama mereka diam djoega. Bahkan sekarang sepeda ini hendak dibajar oeleh mertoea saja jang moelai terpikat djoega akhirnja.
Sepeda kebo ini belakangan ada jang menjeboetnja dengan merk VALUAS (kata mbah Senen) jaitoe seorang pedagang sepeda di Solo. Sepeda ini soedah sering mengalami peroebahan berkali-kali pada assesorisnja. Pernah saja pasang lampoe andong didepanja, plat nomor bertoeliskan AA 4040 K jang dengan font tertentoe terbatja AA YOYO K sebagai identitas jang empunja dan djoega berbagai assesoris lainja. Anda bisa melihat sepeda ini dengan gaja sebelumnja di http://sepedakuno.multiply.com/ sebab di blog terseboet koleksi sepeda saja pernah saja tampilkan termasoek sepeda pertama saja jang satoe ini.



Nah pada hari ini bertepatan dengan 1 Moeharam ataoe 1 Soero dimana semalam di Keraton Kasoenanan Soerakarta terselenggara hadjat dalem malam satoe soero jaitoe atjara tahoenan jang diselenggarakan oleh Keraton beroepa djamasan poesaka lama dan arak-arakan keliling Solo seloeroeh poesaka. Atjara ini terkenal dengan arak-arakan KEBO KIJAHI SLAMET. Jaitoe sembilan ekor kerbaoe boele ataoe poetih jang diangap sakral oleh Keraton di arak bersamaan dengan poesaka lainja mengelilingi kota Solo moelai djam 12 malam pada malam satoe soero (tadi malam).
MAKA pada hari ini poela saja keloearkan kebo saja dari peradoeanja, kemoedian saja djoega mendjamasi sepeda KEBO KIJAHI MBELING saja dan saja arak sampai ke timoer djembatam Mojo (Djembatan diatas Bengawan Solo) dan saja ambil gambarnja di sana. Selanjoetnja saja posting pada hari ini djoega bertepatan dengan keloearnja seloeroeh peosaka Keraton Soerakarta.

Ha ha ha .... sebenarnja tidak ada hoebeonganja... tjoema dikait-kaitkan sadja ha ha ha..



Perloe diketahoei bahwa tempat dimana saja mengambil gambar ini tepat di sebelah timoer tanggoel Bengawan Solo. Tampak areal sawah dan beberapa roemah disana. Memang tidak istimewa tapi oentoek diingat tempat sepeda dan saja berdiri mengambil gambar ini setahoen jang laloe saat terjadi tagedi bandjir di Solo adalah laoetan air jang dalam. Sebab sawah dan seloeroeh roemah tenggelam hingga atapnja...

0 komentar: